Mendidik Anak Antara Cinta & Manja

Ayah bunda…kita semua pasti sayang dan cinta terhadap buah hati kita. Kita tidak ingin anak kita sakit dan terluka, kita tidak mau anak kita menangis meneteskan air mata.

Tapi ayah bunda tahukan anda, terkadang kita salah d dalam memperlakukan anak kita, kita pikir kita sayang terhadap mereka, sehingga setiap permintaannya kita turutin semua. Padahal pada akhirnya, kita sendiri yg repot di buatnya. Kita pikir kita tidak cinta terhadap mereka sehingga kita takut sekali, klw klw tak menuruti setiap apa yg mereka minta, kita sangat tdk ingin mereka menangis meneteskan air mata.

Antara cinta dan memanjakan krn tipisnya perbedaan, kita pun kesulitan untuk membedakan..

Ayah bunda..mari kita berpikir sejenak untuk membedakan keduanya, antara cinta & manja. Karena tak selamanya cinta itu, dg menurutin semua permintaannya. Dan tak selamanya pula memanjakan itu berarti menuruti setiap permintaan mereka, dan itu berarti bukti sayang kita.

Orang arab dulu pernah berkata :
و غالبا ما تجد الطفل المدلل عاق لوالديه ..لأنه لم يتعلم حب و طاعتهما و إنما غرست صفات أخري فيه و خاصة الأنانية و حب الذات…
“Kebanyakan (pada umumnya )di dapati /di temukan, anak yang selalu di manja itu cenderung akan mnjadi pembangkang apabila sudah dewasa nanti. Karena dia tidak pernah belajar untuk mencintai dan taat kepada kedua orang tuannya. Dan yang ada dia akan tumbuh menjadi pemuda yang egois dan mementingkan dirinya sendiri”.
.
Jadi..ayah bunda mari kita didik anak kita dengan cinta bukan dengan manja. Mengarahkan, mendidik dan membiasakan mereka walau harus meneteskan air mata anak kita, itu adalah bukti cinta kita. Biarlah mereka menangis di waktu kecilnya (dalam rangka kita mendidik mereka) ketimbang besar nnti kita yg di buatnya menangis karna perbuataan (ulah ) mereka.

Pilihan ada pada anda sebagai orang tua.
Mencintai dg memaksakan mereka bertetes air mata, atau memanjakan dg menuruti segala yg ia minta, dg membuat kita yg bertetes air mata di suatu masa.

WaLlaahu ‘alam

Akhukum FiiLlaah

Abu Ayyub Bangun Al- Langkati, S. Psi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *